Monday 29 October 2012

Satuan Karya Pramuka Keluarga Berencana

Saka Keluarga Berencana (Kencana)

Logo Saka Kencana
Saka Keluarga Berencana (Kencana) adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Tujuan dibentuknya Satuan Karya ini adalah untuk membina anggota Gerakan Pramuka agar dapat menjadi tenaga kader pembangunan dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan guna memantapkan pelembagaan NKKBS sebagai cara yang layak dan bertanggungjawab dari seluruh keluarga dan masyarakat Indonesia.

Krida-krida Saka Keluarga Berencana, sebagai berikut.
  1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
  2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
  3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
  4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM)

Kecakapan Khusus Kelompok Kekencanaan, sebagai berikut.
  1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
    1. Pelayanan KB
    2. Masalah Kesehatan Reproduksi
    3. Kelangsungan hidup Ibu, Bayi dan Anak Balita
    4. Kesehatan Reproduksi Remaja
  2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
    1. Bina Keluarga
    2. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
    3. Bina Lingkungan Keluarga
  3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
    1. KIE Individu
    2. KIE Kelompok
    3. KIE Media Luar Ruang
    4. KIE melalui Media Cetak
    5. Advokasi
  4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM)
    1. Bina Institusi Masyarakat Pedesaan
    2. Pendataan dan Pemetaan Keluarga

Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi

Saka Taruna Bumi

Logo Saka Taruna Bumi
Saka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Pembinaan Saka Taruna Bumi dilakukan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Departemen Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
Tujuan dibentuknya Satuan Karya ini adalah untuk mewujudkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional di bidang pertanian dengan menyediakan wadah pendidikan luar sekolah di bidang pertanian kepada para Pramuka terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta kepada pemuda calon anggota Pramuka dan para peminat yang memenuhi persayaratan.

Krida-krida dalam Saka Taruna Bumi, sebagai berikut.
  1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
  2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
  3. Krida Perikanan
  4. Krida Peternakan
  5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.

Kecakapan Khusus Kelompok Ketarunabumian, sebagai berikut.
  1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
    1. Petani Padi
    2. Petani Jagung
    3. Petani Kacang Kedelai
    4. Petani kacang Tanah
    5. Petani Ubi Kayu
    6. Petani Ubi Jalar
  2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
    1. Petani Cengkeh
    2. Petani Kelapa
    3. Petani Karet
    4. Petani Obat-obatan
    5. Petani Kopi
    6. Petani Panili
    7. Petani Coklat
    8. Petani Lada
    9. Petani Kapas
    10. Petani Tembakau
    11. Petani Tebu
  3. Krida Perikanan
    1. Petani Ikan Nila
    2. Petani Ikan Mas
    3. Petani Ikan Gurami
    4. Petani Ikan Lele
    5. Petani Katak
    6. Petani Belut
    7. Petani Bandeng
    8. Petani Udang
    9. Petani Ikan Hias
  4. Krida Peternakan
    1. Peternak Kerbau
    2. Peternak Sapi
    3. Peternak Kuda
    4. Peternak Sapi Perah
    5. Peternak Kambing
    6. Peternak Babi
    7. Peternak Puyuh
    8. Peternak Kelinci
    9. Peternak Ayam
    10. Peternak Itik
    11. Peternak Lebah
    12. Peternak Merpati.
  5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.
    1. Petani Rambutan
    2. Petani Pisang
    3. Petani Mangga
    4. Petani Nanas
    5. Petani Durian
    6. Petani Semangka
    7. Petani Apel
    8. Petani Salak
    9. Petani Pepaya
    10. Petani Jeruk
    11. Petani Anggur
    12. Petani Jambu
    13. Petani Duku
    14. Petani Alpokat
    15. Petani Tomat
    16. Petani Cabe
    17. Petani Bayam
    18. Petani Kangkung
    19. Petani Kacang Panjang
    20. Petani Kubis
    21. Petani Sawi
    22. Petani Wortel
    23. Petani Suplir
    24. Petani Palma
    25. Petani Cemara
    26. Petani Anggrek
    27. Petani Mawar
    28. Petani Melati
    29. Petani Kaktus
    30. Petani Seledri
    31. Petani Bonsai
    32. Petani Bawang Putih/Merah

Satuan Karya Pramuka Wanabakti

Saka Wanabakti

Logo Saka Wanabakti
Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Tujuan dibentuknya Saka Wanabakti adalah untuk memberi wadah pendidikan di bidang kehutanan kepada anggota Gerakan Pramuka, terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega agar mereka dapat membantu membina dan mengembangkan kegiatan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, melaksanakan secara nyata, produktif dan berguna bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega sebagai baktinya terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
Kegiatan Satuan Karya ini dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. 

Krida-krida dalam Saka Wanabakti, sebagai berikut.
  1. Krida Tata Wana
  2. Krida Reksa Wana
  3. Krida Bina Wana
  4. Krida Guna Wana.

Kecakapan Khusus Kelompok Kewanabaktian, sebagai berikut.
  1. Krida Tata Wana
    1. Perisalah Hutan
    2. Pengukuran dan Pemetaan Hutan
    3. Penginderaan Jauh.
  2. Krida Reksa Wana
    1. Keragaman Hayati
    2. Konservasi Kawasan
    3. Perlindungan Hutan
    4. Konservasi Jenis Satwa
    5. Konservasi Jenis Tumbuhan
    6. Pemanduan
    7. Penulusuran Gua
    8. Pendakian
    9. Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
    10. Pengamatan Satwa
    11. Penangkaran Satwa
    12. Pengendalian Perburuan
    13. Pembudidayaan Tumbuhan.
  3. Krida Bina Wana
    1. Konservasi Tanah dan Air
    2. Perbenihan
    3. Pembibitan
    4. Penanaman dan Pemeliharaan
    5. Perlebahan
    6. Budidaya Jamur
    7. Persuteraan Alam.
  4. Krida Guna Wana.
    1. Pengenalan Jenis Pohon
    2. Pencacahan Pohon
    3. Pengukuran Kayu
    4. Kerajinan Hutan Kayu
    5. Pengolahan Hasil Hutan
    6. Penyulingan Minyak Astiri.

Satuan Karya Pramuka Wira Kartika

Saka Wira Kartika

Logo Saka Wira Kartika
Saka Wira Kartika baru berupa saka rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan. Pengorganisasian Saka binaan TNI-AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya.

Visi, Misi dan Dasar Saka Wira Kartika

Visi  :  WADAH PILIHAN UTAMA DAN SOLUSI HANDAL MASALAH KAUM MUDA
Misi  :  MENGEDEPANKAN PENDIDIKAN WATAK DISIPLIN, KEPRIBADIAN, DAN BUDI PEKERTI LUHUR SERTA MEMBERIKAN PEMBEKALAN KECAKAPAN HIDUP (Life Skill) AGAR MENJADI KADER PEMBANGUNAN YANG HANDAL DIMASA DEPAN JUGA IKUT SERTA DALAM BELA NEGARA.
Dasar  : 
  1. Surat Telegram Danrem 071/Wk Nomor : ST/42/2009 tentang perintah melaksanakan kegiatan pembinaan kepramukaan di Instansi TNI AD.
  2. Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.

Krida-krida dalam Saka Wira Kartika, sebagai berikut.
  1. Krida Survival
  2. Krida Pionering (Perintis)
  3. Krida Mountainering
  4. Krida Navigasi Darat
  5. Krida Penanggulangan Bencana Alam

Kecakapan Khusus Kelompok Kewirakartikaan, sebagai berikut.
  1. Krida Survival
    1. Jenis-Jenis Tumbuhan
    2. Jenis-Jenis Binatang
    3. Pemeliharaan dan Bongkar Pasang Senjata
    4. Sikap Menembak dan Latihan Bidik Kering
    5. Hutan Gunung dan Ralasuntai
    6. Menembak
    7. Sanjak / Pengenalan Jejak
  2. Krida Pionering (Perintis)
    1. Tali-Temali
    2. Jembatan Improvisasi
    3. Perkemahan
    4. Bekal Air dan Listrik
  3. Krida Mountainering
    1. Panjat Tebing
    2. Turun Tebing
    3. Perlintasan Kering
    4. Perlintasan Basah
  4. Krida Navigasi Darat
    1. Pengetahuan Peta dan Medan
    2. Jalan Kompas Siang dan Malam
    3. Resection dan Intersection
    4. Pengetahuan GPS
  5. Krida Penanggulangan Bencana Alam
    1. Menejemen Penanggulangan Bencana Alam
    2. PPGD
    3. Komunikasi Radio
    4. Tata Cara Memasak

Saturday 27 October 2012

Satuan Karya Pramuka Bahari

Saka Bahari

Logo Saka Bahari
Saka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Satuan Karya ini membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.

Krida-krida dalam Saka Bahari, sebagai berikut.
  1. Krida Sumberdaya Bahari
  2. Krida Jasa Bahari
  3. Krida Wisata Bahari
  4. Krida Reksa Bahari

Kecakapan Khusus Kelompok Kebaharian, sebagai berikut.
  1. Krida Sumberdaya Bahari
    1. Penangkapan Ikan
    2. Alat Penangkap Ikan
    3. Budidaya Laut
    4. Pengolahan Hasil laut
    5. Budidaya Air Payau/Tambak
    6. Pertambangan Mineral.
  2. Krida Jasa Bahari
    1. Listrik
    2. Mesin
    3. Pengecatan
    4. Elektronika
    5. Pengelas
    6. Perencana Kapal
    7. Perahu Motor
    8. Pelaut
    9. Operator Alat Bongkar Muat.
  3. Krida Wisata Bahari
    1. Renang
    2. Layar
    3. Selam
    4. Dayung
    5. Ski Air
    6. Pemandu Wisata Laut
    7. Selancar Angin
    8. Penyelamatan di Pantai.
  4. Krida Reksa Bahari
    1. Navigasi
    2. Telekomunikasi
    3. Isyarat Bendera
    4. Isyarat Optik
    5. Pelestarian Sumberdaya Laut
    6. Pengemudi Sekoci
    7. SAR di Laut.

Satuan Karya Pramuka Bakti Husada

Saka Bakti Husada

Logo Saka Bakti Husada
Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang. Sebagai dasar dari pelaksanaan kegiatan Saka Bakti Husada, maka diterbitkannya petunjuk penyelenggaraan nomor 053 tahun 1985.
Satuan Karya ini bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut.
  1. Krida Bina Lingkungan Sehat
  2. Krida Bina Keluarga Sehat
  3. Krida Penanggulangan Penyakit
  4. Krida Bina Gizi
  5. Krida Bina Obat
  6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut.
  1. Krida Bina Lingkungan Sehat
    1. Penyehatan Perumahan
    2. Penyehatan Makanan dan Minuman
    3. Pengamanan Pestisida
    4. Pengawasan Kualitas Air
    5. Penyehatan Air
  2. Krida Bina Keluarga Sehat
    1. Kesehatan Ibu
    2. Kesehatan Anak
    3. Kesehatan Remaja
    4. Kesehatan Usia Lanjut
    5. Kesehatan Gigi dan Mulut
    6. Kesehatan Jiwa
  3. Krida Penanggulangan Penyakit
    1. Penanggulangan Penyakit Malaria
    2. Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
    3. Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
    4. Penanggulangan Penyakit Diare
    5. Penanggulangan Penyakit TB Paru
    6. Penanggulangan Penyakit Kecacingan
    7. Imunisasi
    8. Gawat Darurat
    9. HIV / AIDS
  4. Krida Bina Gizi
    1. Perencanaan Menu
    2. Dapur Umum Makanan/Darurat
    3. UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
    4. Penyuluh Gizi
    5. Mengenal Keadaan Gizi
  5. Krida Bina Obat
    1. Pemahaman Obat
    2. Taman Obat Keluarga
    3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
    4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
    5. Pembinaan Kosmetik
  6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
    1. Bina PHBS di Rumah
    2. Bina PHBS di Sekolah
    3. Bina PHBS di Tempat umum
    4. Bina PHBS di Instansi Pemerintah
    5. Bina PHBS di Tempat kerja

Satuan Karya Pramuka Bhayangkara

Saka Bhayangkara

Logo Saka Bhayangkara
Saka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kebhayangkaraan.
Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam. Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan kadang-kadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada di bawah pembinaan Kepolisian Republik Indonesia.

Krida-krida dalam Saka Bhayangkara, sebagai berikut.
  1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
  2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
  3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana (PPB)
    1. Subkrida Pasukan Berkuda (Paskud)
    2. Subkrida Pasukan Anjing Pelacak (Paskan)
    3. Subkrida Pemadam Kebakaran (Damkar)
    4. Subkrida Search And Rescue (SAR)
  4. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki subkrida Paskud hanya di wilayah Jakarta Timur, tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung.

Kecakapan Khusus Kelompok Kebhayangkaraan, sebagai berikut.
  1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
    1. Pengamanan Lingkungan Pemukiman
    2. Pengamanan Lingkungan Kerja
    3. Pengamanan Lingkungan Sekolah
    4. Pengamanan Hukum
  2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
    1. Pengetahuan Perundang-undangan/Peraturan Lalu Lintas
    2. Pengaturan Lalu Lintas
    3. Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
  3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana (PPB)
    1. Pencegahan Kebakaran
    2. Pemadam Kebakaran
    3. Rehabilitasi Korban Kebakaran
    4. Pengenalan Kerawanan Kebakaran
    5. Pncurian
    6. Penyelamatan
    7. Pengenalan Satwa
  4. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
    1. Pengetahuan tempat kejadian perkara
    2. Pengetahuan sidik jari
    3. Pengetahuan tulisan tangan dan tanda tangan
    4. Pengetahuan bahaya narkoba

Satuan Karya Pramuka Dirgantara

Saka Dirgantara

Logo Saka DirgantaraWing Saka Dirgantara
Saka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan, dengan kata lain memiliki landasan udara.
Pelatihan Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.

Krida-krida dalam Saka Dirgantara, sebagai berikut.
  1. Krida Olahraga Dirgantara
  2. Krida Pengetahuan Dirgantara
  3. Krida Jasa Kedirgantaraan

Kecakapan Khusus Kelompok Kedirgantaraan, sebagai berikut.
  1. Krida Olahraga Dirgantara
    1. Terbang Bermotor
    2. Terbang Layang
    3. Aeromodelling
    4. Terjun Payung
    5. Layang Gantung
  2. Krida Pengetahuan Dirgantara
    1. Aerodinamika
    2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
    3. Meteorologi
    4. Fasilitas Penerbangan
    5. Navigasi Udara
  3. Krida Jasa Dirgantara
    1. Teknik Mesin Pesawat
    2. Komunikasi
    3. Aerial Search And rescue
    4. Struktur Pesawat

Tuesday 23 October 2012

Bapak Pramuka Indonesia

Sri Sultan Hamengkubuwono IX

SIAPAKAH BELIAU ?

Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 - Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Biografi

Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (“SultanHenkie”). Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN. Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.

Saturday 20 October 2012

Welcome

Salam Pramuka !!!!
Selamat datang di official blog Ambalan Rama-Shinta SMA N Banyumas 10.1734-10.1735 . Dalam blog ini kami akan menyuguhkan materi-materi yang khususnya mengenai Pramuka, dan serangkaian kegiatan yang kami laksanakan di Ambalann kami, selamat menikmati blog Ambalan kami ...
Salam Pramuka !!!!